Sabtu, 15 Januari 2011

Akibat Tidak Mendengarkan Nasihat Orang Tua

Kira-kira jam 4 subuh, seorang ibu sedang membangunkan putri satu-satunya yang sedang tidur, "nak, bangun nak.. sudah jam 4, waktunya sholat subuh" kata ibu, lalu, anaknya akhirnya membuka matanya walaupun masih terasa sangat ngantuk. Tetapi, bukannya anak tadi berterima kasih ke ibunya karena sudah dibangunkan, dia malah merasa jengkel, sebal, marah.

Jam 5 pagi, si anak bersiap untuk pergi ke sekolah, si ibu pun tak lupa menyiapkan bekal untuk anaknya tercinta. "Aku tidak mau bawa bekal, bawakan aku uang saja, aku lebih suka jajan" kata si anak, lalu ibu pun mengambil uang, ternyata, uang tersebut, masih kurang untuk si anak, anak tersebut pun memarahi ibunya, karena ibunya tak ingin memperpanjang masalah, akhirnya ibu memutuskan mengambil uang lagi dan menambah uang jajan yang tadi.

Perempuan yang merupakan seorang anak dari si ibu sangatlah terkenal nakal di sekolahnya. Bahkan, ibunya seringnya dipanggil ke sekolah, karena anaknya sering kabur dari sekolah hanya untuk pergi ke warnet. Banyak teman-teman si anak tadi yang tidak suka dengan tingkah lakunya. Namun, tetap saja anak tadi pasti punya teman, tapi, kalian tau sendiri, yang pasti teman-temannya tadi pun merupakan anak-anak nakal.

Sudah larut malam, si anak ternyata baru pulang, ibu yang cemas menunggu anaknya di rumah akhirnya dapat menghembuskan nafas lega karena anaknya pulang dengan keadaan selamat. Seperti biasa, si ibu menanyakan kenapa pulang malam ? dan seperti biasa pula, si anak selalu menjawab "bukan urusan ibu". Si ibu yang sangat sayang dengan anak perempuan satu-satunya ini membuatkan susu coklat yang merupakan kesukaan si anak tadi, "Nak, ini minum susu coklat, kamu pasti capek habis pulang malam, ayo cepat diminum, selagi hangat" namun, permintaan sang ibu supaya anak meminum susu coklat buatan sang ibu, ternyata ditolak si anak, "aku g aus.. lagi aku capek, mau tidur" kata si anak. Karena tidak ada orang lain, sang ibu pun meminum susu coklat buatannya sendiri.

Keesokan harinya, agak berbeda dengan hari kemarin, sekarang si anak meminta uang lebih banyak dari kemarin, lalu ibu bertanya pada si anak, "untuk apa kamu bawa uang sebanyak itu?" si anak pun menjawab, "aku ada acara bersama teman" , "acara apa nak ?" kata ibu dengan lembut, "sudah lah, ibu pasti tidak tau" jawab si anak, sang ibu pun dengan bad feeling melarang anaknya untuk ikut acara tersebut, "ibu tak memperbolehkan kamu kalau km tidak memberi tau ibu apa acara itu" , si anak pun menjawab dengan perasaan agak kesal, "ahh, kami hanya pergi ke sesuatu tempat aja kog, udahlah percaya sma aku deh bu" , karena ibu terlalu sayang kepada anaknya, ibu merasa kasian terhadap anak, dan akhirnya dengan perasaan buruk, sang ibu memberi uang untuk anaknya.

Sudah jam 12 malam, padahal biasanya si anak pulang jam 10 atau setengah 11, sang ibu pun sangat merasa cemas. Bahkan tak biasanya ibu pergi ke sekolahnya pada larut malam demi anaknya. Setelah sang ibu keliling-keliling bertanya pada orang sekitar sekolah, sang ibu pun mendapat berita bahwa anaknya kabur dari sekolah lagi, tapi sampai sekarang, sang ibu masih belum tau keberadaan si anak. Si anak ternyata sedang di rumah teman, dan melakukan hal yang semestinya tidak dilakukan oleh remaja jaman sekarang, ternyata, anak tadi memakai narkoba, bergantian bersama temannya. Sang ibu tetap tidak putus asa untuk mencari putri tercintanya, dia berlari, ke sana, ke sini, demi anak perempuan satu-satunya yang dia miliki, setelah sang ibu mencari anaknya di sekolah, dia pergi ke warnet yang merupakan tempat si anak jika kabur dari sekolah, "mas, tau anak saya tidak ?" sang ibu karena sudah kenal dengan penjaga warnet, maka sudah tidak perlu memperjelaskan ciri-ciri anaknya, "tidak tau bu, dia hari ini tidak ke warnet" kata penjaga warnet, sang ibu tambah panik, dia kebingungan mau ke mana lagi aku untuk mencari anakku, dia pun tak lupa mengucap terima kasih ke penjaga warnet, lalu setelah berterima kasih, sang ibu keluar dari warnet dan mencari anaknya walaupun tak tau harus ke mana. Tapi, sang ibu mulai putus asa, dan akhirnya pulang ke rumah.

Sesampainya di rumah, sang ibu terkejut, ternyata anaknya sudah menunggu di depan pintu rumah, "alhamdulillah, terima kasih Y Allah" kata sang ibu dengan perasaan lega, bahagia, ceria, senang. Sang ibu cepat-cepat membuka kunci pintu, lalu mereka masuk ke rumah. "Kamu ke mana sih nak ? kog baru pulang jam sgini ?" anaknya menjawab, "kan udah aku bilang, aku ke acara temen" , ibu menjawab, " ya tapi gak semalam ini toh nak kalo pulang" jawab ibu, si anak pun tak menjawab, dia langsung pergi ke kamarnya.

Waktu terus berjalan, hari kemarin sudah berganti hari esok, si anak pergi ke sekolah, pulang seperti kemarin, namun ibunya tak mencarinya karena dia tau anaknya hanya pergi ke acara. Sang ibu tertidur, dan besoknya ternyata sang ibu panik karena ternyata anaknya tak kunjung pulang. Sang ibu berlari ke sekolah, walaupun waktu itu masih subuh. Sekolah masih sepi, akhirnya ibu bertemu seseorang, tapi, orang itu tidak tau apa-apa tentang anaknya, ibu pun pulang ke rumah dengan berharap bertemu anaknya. Sesampainya dia di rumah, sang ibu sedih karena anaknya tak pulang, akhirnya karena sudah jam masuk sekolah, ibu memutuskan kembali ke sekolah. Setelah bercakap-cakap dengan guru, dia tau kalau anaknya kemarin tidak sekolah, bahkan sekarang pun masih tidak masuk sekolah juga. Ibu sedih mendengar cerita si guru tentang anaknya, karena ibu malu belum bisa mendidik anaknya dengan baik dan benar, lalu sang ibu pulang, sembari nonton tv, ibu cemas memikirkan anaknya, tiba-tiba ada yang mengetok pintu rumah sang ibu, sang ibu dengan cepat menuju ke pintu tersebut dengan perasaan agak senang karena dia kira itu adalah anaknya, setelah ibu tersebut membuka pintu, di depan matanya terdapat dua orang yang berdiri dan bertanya, "apa betul, ibu adalah ibunya 'A' (si anak diinisialkan 'A')" ibu menjawab, "iya betul, kenapa pak ?" "mari ikut kami ke kantor polisi" jawab salah satu dari dua orang tadi, dengan perasaan kaget, ibu pun mau tak mau ikut dengan dua orang tadi.

Sesampai ibu di kantor polisi, ibu bertemu dengan anaknya, ibu melihat anaknya yang sedang menangis, bersama juga dengan teman-teman si anak tadi, si anak lari menuju ibunya, dan memeluk ibunya sambil menangis-nangis tanda penyesalan. "bu,,, aku tidak mau masuk penjara" kata anak sambil merengek-rengek, ibu tidak bisa menjawab, hanya bisa mengelus-elus anaknya dengan perasaan sedih, namun sedikit bahagia karena bisa bertemu anaknya.

Ibu dengan perasaan kaget, tidak percaya akan ini, anaknya ternyata menggunakan uangnya untuk membeli narkoba, ibu akhirnya kecewa dengan anaknya, tapi, sudah tidak bisa ditawar lagi, mau tak mau si anak harus masuk penjara bersama-sama temannya. Sang ibu pun harus tidur sendirian di rumah, karena anak pertamanya sudah berkeluarga dan tinggal sangat jauh dari rumah ibunya. Dengan rasa sangat menyesal, anaknya mengatakan "bu.. aku minta maaf bu.." sebelum masuk penjara.

Bertahun-tahun ibu lewati, anak pertama sang ibu beruntung bisa menemani sang ibu dengan cara ibu ikut anaknya untuk sementara waktu, rumah ibu ditinggal sendiri, hanya dititipkan tetangga sebelah. Tetangga ibu ini merupakan sahabat baik ibu, dia yang selalu menemani ibu ketika sendirian karena suami sang ibu kerja di luar kota, dan pulang hanya bisa diakhir tahun.

Masa waktu si anak di penjara pun habis, ibu dengan perasaan senang, gembira, ceria, menjemput anaknya, perasaan ibu begitu sangat senang ketika ibu tau anak pertamanya kini sudah tinggal di dekat ibu tinggal. Akhirnya anak sang ibu sangatttt menyesal akan perbuatannya, sang ibu pun memeluknya dengan erat, sambil meneteskan air mata, dan juga memeluk anak pertamanya, walaupun saat itu suami sang ibu belum dapat pulang, tapi hati ibu sudah lega karena kedua anaknya kini berada dipelukan sang ibu.

Setelah kejadian itu, si anak pun sadar, bahwa akan pentingnya NASIHAT ORANG TUA itu, si anak sudah berubah dari sifat aslinya, teman-temannya yang masuk penjara bersama si anak pun sudah berubah, mereka semua menjadi anak yang baik, rajin beribadah, patuh pada nasihat orang tua.

Pesan dari penulis : jangan sesekali kita mengabaikan nasihat orang tua, karena nasihat orang tua kita suatu saat bisa membuat kita sukses, percaya deh ;)

1 komentar:

Dani Wahyu mengatakan...

Thanks infonya, menarik banget. Oiya saya juga punya nih referensi tulisan keren yang membahas tentang nasihat beberapa orang sukses yang diyakini bisa memacu semangat kamu untuk segera berinvestasi. Cek di sini ya: Wejangan agar semangat investasi

Posting Komentar

Protected by Copyscape Online Plagiarism Test

Video Letusan Bintik Matahari

Beri saya makanan...

oi.. jangan pelit2 y, kasi gw makanan, kalo enggak, gw gigit lu